Delegasi Papua Nugini (PNG) dipimpin oleh Duta Besar PNG untuk Indonesia melaksanakan kunjungan lapangan ke PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada 14-17 November 2023. Kunjungan tersebut merupakan balasan kunjungan Presiden RI ke Port Moresby pada 5 Juli 2023 dan kunjungan balasan Perdana Menteri PNG dalam agenda Indonesia Sustainablity Forum (ISF) pada 7-8 September 2023.
Tujuan dari kunjungan adalah untuk mendapatkan gambaran langsung mengenai estimasi kebutuhan, identifikasi kendala teknis, dan pencapaian target produksi yang telah ditetapkan. Tujuan lain adalah memetakan agenda prioritas pembangunan industri pertambangan yang akan dikerjasamakan antara Indonesia dan Papua Nugini.
IMIP diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menjadi smelter pertama yang beroperasi pada 2015. Dan kembali diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan produksi stainless steel. IMIP terus berkembang dan saat ini menjadi produsen stainless steel, baja karbon, dan cold rolled terkemuka. Pada 2019, IMIP memulai pembangunan infrastruktur untuk bahan baku baterai, yang diresmikan oleh Kemenko Marves dan Kemenko Ekon. Produksi baterai Electric Green Technology (EGT) dimulai sejak September 2022 di bawah manajemen QMB, menciptakan lapangan kerja bagi 70.000 tenaga kerja lokal.
Adapun perusahaan yang menjadi ojek kunjungan di kawasan industri IMIP, antara lain PT ITSS, PT IPRT, dan PT QMB New Energy Materials. Saat kunjungan ke PT ITSS, proses pengolahan nikel menjadi stainless steel terpantau dengan cermat. Operasional pembuatan Hot Rolled Coil (HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC) juga menjadi sorotan. Kunjungan ke smelter PT QMB mengungkapkan pengolahan nikel menjadi battery cells, battery pack, module battery, dan paket baterai energi terbarukan untuk kebutuhan kendaraan listrik.
Tim Satgas dan Dubes PNG juga melakukan kunjungan ke Politeknik Industri Logam Morowali yang terletak di Desa Padabahi, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali. Politeknik ini berperan penting dalam mengembangkan pendidikan dan menyerap tenaga kerja lokal yang siap dipekerjakan setelah lulus.
Hasil kunjungan lapangan akan menjadi bahan working paper dalam bilateral meeting RI-PNG mendatang. Selanjutnya, Menteri Perdagangan Internasional dan Investasi PNG dijadwalkan akan melakukan kunjungan pada Februari 2024. Komitmen hubungan bilateral yang terjaga , diharapkan akan membuka jalan kerja sama lebih lanjut di bidang industri, teknologi, dan pendidikan antara Indonesia dan Papua Nugini.(irn/jre)