Pada tanggal 5 Juli 2023, Duta Besar China mengadakan kunjungan di beberapa titik strategis di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN). Kunjungan mencakup Titik Nol Nusantara, Direksi Keet Sumbu Barat IKN, Gardu Pandang, lokasi Istana Presiden, Area Diplomatik, dan Hunian Pekerja IKN. Titik Nol IKN, yang terletak di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memiliki makna simbolis dengan penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi Indonesia dalam Bejana Nusantara, yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Pembangunan IKN saat ini fokus pada Kawasan Ibu Kota Pemerintahan (KIPP), dengan luas total 324 ribu hektare. Kawasan dengan luas daratan 256 ribu hektare, menjadi pusat pembangunan utama dengan Sumbu Nusantara, Istana Presiden, kantor-kantor kementerian, dan hunian untuk ASN, Polri, dan TNI.
Tahap awal pembangunan 2022-2024 mencakup sekitar 63 proyek konstruksi dengan biaya total USD 4,5 miliar atau Rp 62 triliun, seluruhnya berasal dari anggaran pemerintah. Pembangunan dilakukan dengan memenuhi standar kualitas kota yang terintegrasi menuju Smart Forest City IKN dengan dipandu Building Information Modeling (BIM) dan Geographic Information System (GIS).
Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) telah dibangun 12 tower dengan teknologi modular untuk kecepatan konstruksi dan pengurangan limbah, yang menampung 14.736 pekerja konstruksi. Dalam pembangunan HPK menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST). Ini mencakup aspek lean construction dan green construction untuk lingkungan, penyediaan fasilitas sosial yang lebih baik, dan tata kelola perusahaan yang efisien dan efektif.
Kunjungan Duta Besar China menjadi momen penting untuk menyoroti kemajuan pembangunan IKN dan menegaskan komitmen Indonesia dalam menciptakan Ibu Kota Nusantara yang modern, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.(sab/jre)